MEDAN| radarsumut:
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai modus penipuan yang mengatasnamakan donasi Palestina. Hal tersebut menyikapi menguatnya solidaritas masyarakat Indonesia terhadap warga korban konflik di Jalur Gaza, Palestina.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengimbau masyarakat di Sumatera Utara agar selalu teliti saat menyalurkan sumbangan kemanusiaan sehingga tidak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggungjawab.
"Polda Sumut mengajak masyarakat agar selalu mewaspadai saat akan menyalurkan donasi kemanusiaan. Teliti dengan cermat siapa penghimpun dan akan disalurkan melalui apa donasi dari masyarakat tersebut,"ujarnya, Senin (27/11).
Mantan Wadir Lantas Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini menyebut dalam situasi semakin menguatnya solidaritas masyarakat Indonesia terhadap korban perang di Palestina, sangat memungkinkan ada pihak-pihak yang dengan sengaja memanfaatkan momentum tersebut.
Oleh sebab itu, kata Kombes Hadi, masyarakat yang akan menyalurkan donasi diimbau untuk memastikan pihak yang menghimpun donasi adalah lembaga yang kredibel sehingga sumbangan warga bisa tepat sasaran kepada para korban di Palestina.
"Masyarakat bisa menyalurkan sumbangan kemanusiaan melalui lembaga-lembaga resmi yang ada di Indonesia, sehingga donasi dari kita benar-benar sampai kepada saudara-saudara para korban yang membutuhkan. Kami mengingatkan untuk selalu waspada modus-modus penipuan dengan memanfaatkan atas nama donasi kemanusian ini," tegasnya.
Kombes Hadi menjelaskan imbauan ini sebagai respons dari adanya video viral di media sosial Instagram, yang diduga modus penipuan mengatasnamakan pengumpulan donasi untuk Palestina. Diduga peristiwa tersebut terjadi di wilayah Kota Binjai, Sumatera Utara.
Dalam video tersebut disebutkan bahwa dua wanita terekam membuang kotak yang dijadikan wadah pengumpulan dana mengatasnamakan donasi Palestina. Sementara, dana donasi diduga diambil para pelaku.
"Kasus ini sedang kami dalami, khususnya Polres Binjai, untuk memastikan apakah dugaan tersebut benar atau tidak. Jika benar maka akan kami lakukan proses dan penindakan hukum kepada para pelaku," pungkasnya. (Muc)