News

Sang Dermawan dari Langkat, Terbit Rancana PA

Sebarkan:


Tokoh Media Sumut, Affan Bey Hutasuhut  (ft. Gibson Simanjuntak) 


# Selamatkan warga Langkat dari Narkoba 


LANGKAT/radarsumut : 

   Musibah berat kini menimpa Bupati Langkat Terbit Rencana PA. Warga Desa Raja Tengah Kecamatan Kuala Kecamatan Kuala ini ditangkap KPK lantaran diduga menerima suap proyek infrastruktur di Kabupaten Langkat.

   Peristiwa ini dengan cepat menyebar di media online, cetak, dan Televisi. Maklum, Namanya public figur, banyak khalayak yang terus mencermati peristiwanya.

  Benar tidaknya tuduhan dugaan suap dan perbudakan modern ini tentu harus diuji kebenarannya.

   Namun yang saya tahu saat aktif menjadi wartawan di Harian Metro Langkat Stabat,  Terbit Rencana yang biasa di sebut dengan Cana ini adalah sosok yang dermawan. Dan itu dilakukannya jauh sebelum maju menjadi Calon Bupati Langkat.

  Sikap itu sudah diperlihatkan dengan membangun panti rehabilitasi pecandu narkoba. Untuk itu ia mendirikan sebuah bangunan untuk menampung para pecandu ini di belakang rumahnya tahun 2000-an lalu.

  Bagi pecandu yang baru masuk untuk direhab lebih dulu ditempatkan di ruang yang berjeruji agar tidak melarikan diri.

  Secara rutin para pecandu ini dirawat oleh dokter, dikasi obat, makan tiga kali sehari. Untuk biaya obat-obatan saja Cana harus mengeluarkan rata-rata Rp 50 juta/bulan, belum termasuk biaya dokter dan operasional lainnya.  

  Bagi yang sudah mulai pulih, bisa dikeluarkan dengan pengawasan yang ketat. Selama di luar, mereka mendapatkan bimbingan rohani baik yang beragama Islam maupun Kristen.

  Menunggu proses pemulihan normal, mereka tampak berkeliaran seperti membersihkan halaman rumah Cana. Ada yang memotong rumput, ada yang menyapu halaman dan sebagainya. Jadi mereka bukan sebagai pekerja di situ.  

# Bangun Masjid, Umroh, Bersedekah

  Setelah dua  tahun ini meninggalkan Langkat, saya tidak tahu berapa banyak sudah masjid yang dibangun oleh Cana, baik sebelum memasuki masa pencalonan bupati langkat  hingga terpilih menjadi orang nomor satu di tanah bertuah ini.

   Kalau memberangkatkan kaum duafa mulai dari bilal mayat, penggali makam, warga desa, sudah lebih dari 300 orang yang diumrohkan. Setelah menjadi Bupati Langkat kegiatan ini terus berjalan. Cana bercita-cita akan memberangkatkan warga Langkat yang umroh sebanyak 500 orang pertahun.  Sayang karena covid-19, tak bisa dilaksanakan.

   Sebelum masa pencalonan bupati Langkat, pernah suatu waktu sejumlah tokoh masyarakat datang menjumpainya untuk memohon bantuan pembangunan masjid senilai Rp 50 juta. Pada saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan.

Tiba waktu shalat Isya dan Tarawih, Cana memilih shalat ditengah jamaah yang sudah ramai berdiri. Namun pihak pengurus masjid memintanya untuk berdiri dan shalat di shaf pertama. Hati Cana tersentuh dan saat menyerahkan bantuan tersebut bukan lagi senilai Rp 50 juta, tapi menjadi Rp 150 juta.

  Kalau membantu warga tertimpa musibah kebakaran, dilanda banjir, pasien rumah sakit tak punya uang, dan lainnya, sudah kerap dilakukannya. Apalagi menyantuni anak yatim, itu sudah seperti kegiatan rutin.

  Bahwa kemudian Cana diduga menerima suap dalam proyek infrastruktur di Langkat, itu masih dalam proses pengujian secara hukum. Namun sisi kemanusiaan Cana tak akan pernah hilang. 

  Buktinya Ia dalam waktu dekat akan memberangkatkan lagi sebanyak 43 orang untuk umroh. Dan kini masih tertunda karena Covid-19. (Rel/gibson simanjuntak) 



Oleh : Affan Bey Hutasuhut
Redaktur Harian Metro Langkat (2015-2019)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini