MEDAN | radarsumut :
Untuk memulihkan ekonomi Nasional, Karantina Pertanian Medan, Beacukai dan Karantina Ikan (BKIPM) sepakat melakukan penandatanganan pembentukan tim kolaborasi peningkatan ekspor daerah, khususnya di Sumatera Utara (Sumut). Inovasi ini dalam bentuk sinergitas pelayanan informasi bersama.
Kepala Karantina Pertanian Medan Lenny Hartati Harahap didampingi Kepala Beacukai Kualanamu Elfi Haris dan Kepala BKIP I Medan M.Burlian menyatakan Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti kesepakatan bersama tersebut yang telah ditandatangani pada tanggal tujuh September dua ribu dua puluh dua yang lalu, dalam upaya peningkatan optimalisasi ekspor UMKM di Sumatera Utara, serta mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Hari ini kita running Klinik Informasi Layanan Bersama, dan jadwal perdana dari di BKIP I Medan dengan melibatkan pegawai Karantina Pertanian Medan,"ucapnya.
Lenny menjelaskan penjadwalan pelayanan informasi sudah diatur, dan untuk pelayanan selanjutnya oleh Karantina Pertanian Medan dan Bea Cukai Kualanamu.
"Selain mendorong UMKM ekspor, kolaborasi juga sebagai sarana bertukar informasi antar instansi di kluster Bandara Kualanamu, dan dengan adanya kolaborasi ini akan memberikan edukasi ke UMKM terkait informasi, cara dan syarat ekspornya,"harapnya.
Ditambahkannya lagi bahwa Kementerian Pertanian terus gencar melaksanakan percepatan dan peningkatan ekspor melalui program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks).
Sebagai informasi, bahwa Karantina Pertanian Medan juga telah memiliki duabelas inovasi pelayanan, seperti Kebun Tani Ekspor, Klinik Ekspor Horas Medan, QMS 247, Q-Dan Podcast, Q-Priority Card, Q-Medan, Smart Click, Q-Music Corner, Q-dan Cafe, Serli, Klinik Ekspor SBW, Contact Center WA, dan Q-Horas, dan semua inovasi ini untuk mendukung pelayanan kita semakin lebih baik lagi, tutupnya. (Hum/Gibson)