News

Bobby Sambut Baik Rumah Singgah Masyarakat Nias

Sebarkan:

 

MEDAN | radarsumut: 

  Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi dan menyambut baik keberadaan rumah singgah bagi masyarakat Nias yang digagas Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) Sumut. Diharapkan adanya rumah singgah ini dapat menjadi fasilitas bagi masyarakat Nias yang ada di Kota Medan.

 "Kami Pemko Medan mengapresiasi adanya rumah singgah ini, diharapkan rumah ini dapat berfungsi menjadi fasilitas bagi masyarakat Nias yang sedang berada di Medan terutama masyarakat yang tengah menjalani pengobatan di rumah sakit yang ada di Kota Medan," Kata Bobby Nasution ketika menghadiri launching Rumah Singgah HMNI Sumut di jalan Terompet, Medan Baru, Jumat (9/6).

  Peluncuran rumah singgah sekaligus ambulance HIMNI Sumut ini dilakukan oleh Mentri Hukum dan HAM RI Yassona H. Laoly. Hadir Ketua HIMNI Sumut Iman Jaya Berkat Harefa, penasehat DPD HIMNI Sumut Turunan Gulo dan sejumlah tokoh masyarakat Nias.

  Dijelaskannya, saat ini Pemko Medan memiliki program Medical Tourism, dimana program ini mengkombinasikan pelayanan kesehatan yang ada dibeberapa rumah sakit dengan pelayanan pariwisata. Salah satunya Pemko Medan memberikan fasilitas untuk pasien  atau keluarga pasien yang bukan merupakan orang medan berupa penginapan.

 "Selama menjalani pengobatan yang memakan waktu  lama keluarga pasien yang dari luar kota Medan pastinya membutuhkan tempat tinggal, apalagi ditambah dengan ekonomi yang sedikit kurang, nantinya Pemko Medan melalui rumah sakit akan memberikan fasilitas tourism. Diantaranya bisa tidur di hotel atau kita menunjuk rumah singgah HIMNI ini sebagai fasilitas khususnya untuk masyarakat Nias,"ujarnya. 

  Sebelumnya Menteri Hukum dan HAM RI Yassona H. Laoly dalam sambutannya mengungkapkan sejak dulu sebagai anggota DPRD Sumut sudah berkali-kali menyampaikan pikiran tentang perluno rumah singgah dan ambulance untuk kepentingan kemanusiaan secara khusus masyarakat Nias. Sebab kita ketahui masih banyak masyarakat Nias secara kemampuan ekonomi masih jauh dari apa yang kita harapkan.

  "Sering mereka berobat kemari dirujuk dari rumah sakit  Gunung Sitoli baik itu ke rumah sakit Dr Pirngadi ataupun RS Adam Malik mengalami kesulitan dua hal yakni tempat tinggal dan ambulance yang jika diperlukan untuk mengantar kembali saudara kita ke tanah leluhur," tandasnya. (Tim) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini