News

Hari Kedua, Festival Jou -jou Toba Talk Show ajak Masyarakat Kreatif

Sebarkan:

 

Talk show Festival Jou -jou bertemakan Pengembangan Ulos, Budidaya Organik dan Expor Kopi dan Bincang-bincang Milenial Bawa Peran Cinta Rupiah. (Ft : Kominfo Toba for radarsumut) 
Balige| radarsumut: 

  Acara Toba Jou-jou Festival mendapat simpati masyarakat. Kreatifitas yang ditonjolkan membuat masyarakat cinta budaya. Hari kedua, Talk Show mengajak Peserta Kreatif. Acara digelar di Venue Utama Lapangan Sisingamangaraja XII, Balige, Kabupaten Toba, Sabtu (24/6/2023). 

 Gelar wicara ini ada 3 sesi, dengan tema Pengembangan Ulos, Budidaya Organik dan Expor Kopi dan Bincang-bincang Milenial Bawa Peran Cinta Rupiah. 

  Talk Show sesi pertama menghadirkan narasumber seperti Owner Ulos Dame, Renny Manurung, Ali Charisma Desainer, Annisa Hendarato dari CeO Noesa dan dipandu oleh moderator terkenal Kompas TV, Stefani Ginting.

 Mereka membahas bagaimana cara pengembangan ulos  menjadi fashion yang dapat mengikuti perkembangan jaman tanpa meninggalkan nilai, budaya, adat Batak Tapanuli dan dapat dipakai  semua kalangan.

 Desainer feshen Ali Charisma menyampaikan bahwa saat ini sustainable fashion adalah bagian dari gerakan "slow fashion" yang didasarkan pada cita-cita filosofis yang berpusat pada nilai-nilai keberlanjutan, seperti kondisi kerja yang adil, model bisnis yang berkelanjutan, hingga produksi dari bahan organik dan ramah lingkungan. 

 "Sustainable fashion menjadi pendekatan baru dalam industri fashion yang mempertimbangkan aspek sosial, alam, dan ekonomi untuk mengembangkan mode pakaian yang lebih ramah lingkungan","ujar Ali.

  Sementara owner Ulos Dame Renny Manurung dan Anissa CEO Noesa   membagi tips agar sukses dalam bidang usaha apapun, harus ada keyakinan untuk mampu bersaing, konsisten, berinovasi, dan kolaborasi kepada semua pihak untuk dapat mencapai kesuksesan hingga ke luar negeri.

  Sesi kedua dalam Talk show Toba Jou jou Festival di Toba bertemakan Budidaya Organik dan Expor Kopi, dengan narasumber yang hadir Joko Prabowo sekaligus sebagai pemilik PT SSC North Sumatera, Ketua UMKM Sumut Anna Sianturi, Surip dan perwakilan Bea Cukai Cabang Sibolga.

 Joko menjelaskan kopi Sumatera khususnya yang berada dikawasan Danau Toba mempunyai ciri khas yang sangat unik yang tidak bisa dibandingkan dengan kopi daerah lain di Indonesia. 

 "Ini harus kita syukuri khususnya para petani kita, harus bersyukur, Tuhan telah menganugerahi topografi tanah dan alam yang sangat indah yang tidak bisa dicontoh oleh daerah lain,"tandasnya. 

  Kemudian Surip sebagai petani kopi yang sudah berpengalaman bidang budidaya organik menyampaikan tips kepada para petani, yakni menerapkan sistem yang berkelanjutan atau sustainable farming sistem, sehingga kebutuhan akan pupuk dalam menjaga unsur hara, kesuburan tanah tetap terpelihara. 

  Ketua UMKM Sumut Anna Sianturi menyampaikan bahwa saat ini harga kopi dunia khususnya dari Sumatera Utara sangat tinggi, namun perlu tetap menjaga kualitas, cita rasanya. Ekspor Kopi Indonesia sudah menembus pasar luar negeri mulai dari Singapura, Eropah dan USA.

 Dari sisi expor kopi ke luar negeri Soni Mangatas Beacukai Sibolga mengatakan bahwa suatu barang dikatakan sudah masuk pasar ekspor jika sudah dilabeli "pemberitahuan ekspor barang" yang langsung tercatat di database Bea Cukai dan di BPS dengan kuantitas di atas 30 Kg.

  Talk show sesi akhir Bincang Millenial Cinta Bangga Rupiah yang di moderatori Indra Jegel, dengan narasumber yang memang sengaja dihadirkan seperti Dosen Milenial IT Del Samuel Hasudungan, Perwakilan BI Sibolga Husein Pasaribu, Ignatius Cahyo Mahasiswa IT DEL, dan Angelina Tambunan Mahasiswa Akper HKBP Balige.

 Tema ini membahas agar seluruh masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial agar cinta rupiah.

 Karena Cinta Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu.

  Akhir acara Indra Jegel menyampaikan closing statement, agar mahasiswa senantiasa menjaga dan merawat rupiah dengan baik melalui metode 5 J, yakni Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi.

 Hadir dalam gelaran acara, UMKM binaan BI seperti dari Desa Meat 30 orang, UMKM Fashion BI Sibolga 7 orang, petani kopi dari Toba, Tapanuli Utara, mahasiswa IT DEL, mahasiswa Akper HKBP Balige dan tamu undangan lainnya. (Hum/Gib) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini