News

Kapolda Metro Jaya Diminta Tuntaskan Kematian Fajar Siringoringo

Sebarkan:

 

Ranto Sibarani SH (Kanan),  Monang Siringoringo dan Istrinya Boru Simanjuntak meminta keadilan atas kematian Fajar Siringoringo. 
MEDAN | radarsumut: 


  Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto diminta menetapkan tersangka atas laporan Darwin Siringoringo dengan nomor LP/B/2403/IX/2021/SATRESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA tertanggal 22 September 2021. Pasalnya, keluarga Alm. Fajar kecewa 3 Tahun laporan mereka belum tuntas.

  Kekecewaan itu dituturkan oleh Monang Siringoringo selaku ayah Alm. Fajar Krisanto Siringoringo. Mereka menunggu hasil penyidikan Polisi setelah laporan mereka naik ke penyidikan. Saksi-saksi sudah diperiksa dan Petugas sudah membongkar kuburan Fajar di TPU Simalingkar B pada tanggal 19 Februari 2022 untuk melakukan ekshumasi dan uji forensik terhadap mayat Fajar. Namun sampai saat ini belum ada perkembangan atas kematian Putra Sulung mereka tersebut.

  " Laporan kami sudah tahap penyidikan. Kami keluarga meminta pak Kapolda Metro Jaya menetapkan tersangka,"ujarnya didampingi istrinya Boru Simanjuntak, Rabu (31/5/2023)sore. 

  Monang menceritakan Fajar anaknya bekerja di Bank BRI Karawang dan selama ini berdomisili di Bekasi Timur bersama dengan istrinya yaitu MP dan seorang anaknya bernama Jeremy. 

 Awalnya, pada tanggal 29 Agustus 2021 sekitar pukul 16.03 WIB, istri Fajar yang berinisial MMP menelepon mertuanya boru Simanjuntak yang berdomisili di Medan dengan menangis dan hanya menyebut nama Fajar berulangkali.  
Anehnya, ketika orangtua Fajar kembali menghubungi menantunya (MP) tersebut, MP tidak menjawab telepon mertuanya. Kemudian, Monang menghubungi handphone Fajar dan anehnya dijawab oleh abang daripada MP. Abang daripada MP mengatakan bahwa Fajar sudah tiada, kemudian telepon terputus. Muncul kecurigaan Monang, mengapa hape Fajar berada di tangan Iparnya.  

  Monang semakin curiga saat Istri Fajar  ditanya oleh keluarga bagaimana Fajar meninggal dunia, MP menjawab bahwa Fajar meninggal dunia dengan cara gantung diri di kamarnya, padahal keterangan MP tersebut berbeda dengan foto yang dikirim oleh abang daripada MP kepada Poltak Simanjuntak yang merupakan keluarga dekat Fajar, foto yang dikirim oleh Abang MP jelas-jelas adalah foto di pintu kamar mandi, dari foto yang dikirim tersebut terlihat kain seprai tergantung di pintu kamar mandi. Keterangan lokasi gantung diri yang berbeda tersebut menambah kecurigaan kematian Fajar Siringo-ringo. 

   Monang yang pernah berkunjung ke rumah anaknya tersebut menceritakan pintu kamar mandi tersebut sangat pendek dan tidak mungkin dapat gantung diri di pintu kamar mandi tersebut. Ini adalah salah satu kejanggalan dari kematian anak saya. 

  " Saya tau betul rumah anak saya. Sangat tidak mungkin Anak saya bunuh diri di pintu kamar mandi. Foto yang dikirim istrinya berbeda dengan foto yang dikirim Ipar Fajar,"bebernya dengan sedih. 

  Sementara ibu Fajar, Boru Simanjuntak menambahkan ada kejanggalan lain pada mayat Fajar, tidak ada lidah menjulur sebagaimana ciri-ciri orang gantung diri. Monang juga melihat mayat Fajar dengan pipi bengkak dan ada memar di dahi, ada juga goresan di leher dan sepatu Fajar juga diikat dengan kain putih ke kaki Fajar, kejanggalan-kejanggalan tersebut menguatkan Monang dan keluarga bahwa Fajar meninggal dunia diduga mati dengan cara dibunuh. Selain itu, Monang mengaku tidak lagi dapat menghubungi cucunya yang saat ini dibawah pengasuhan MP. 

 "Sampai sekarang kami tidak bisa melihat cucu kami. Kami meminta keadilan kepada bapak Kapolri,"ucapnya dengan mata berlinang sembari memegang foto Fajar.  

  Mendengar kesedihan tersebut, Penasehat Hukum, Ranto Sibarani, SH meminta kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk memerintahkan Kapolda Metro Jaya dan Kapolres Bekasi Kota menuntaskan laporan keluarga Almarhum. Dia juga meminta agar program Presisi berjalan di Polres Bekasi Kota. 

  "Penyidik sudah meningkatkan laporan ke penyidikan. Seharusnya sudah ada tersangka. Kasus ini mulai tahun 2021 hingga sekarang belum tuntas. Kami akan terus mencari keadilan,"tandasnya. (Gib) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini